Customer Support (62) 811-2266-828
chiyo baby wear
  >  Bayi   >  Apakah Bayi Lebih Sehat Jika Mandi dengan Air Dingin?

Apakah Bayi Lebih Sehat Jika Mandi dengan Air Dingin?

bayi mandiMasih banyak beredar anggapan bahwa memandikan bayi dengan air dingin dapat membuatnya lebih sehat. Namun, apakah benar demikian? Sayangnya, anggapan tersebut tergolong sebagai mitos. Faktanya, bayi belum memiliki kemampuan yang baik dalam mengatur suhu tubuh (termoregulasi), sehingga mandi dengan air dingin justru dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh secara cepat dan membuat bayi menggigil.

Suhu Ideal Air Mandi untuk Bayi

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suhu optimal air mandi untuk bayi adalah sekitar 37°C. Kegiatan mandi sebaiknya dilakukan di ruangan dengan suhu lebih dari 25°C dan tidak berlangsung lebih dari 5 menit agar bayi tidak kehilangan panas tubuh secara berlebihan.

Jika tidak tersedia termometer, suhu air dapat diperkirakan dengan memastikan air terasa hangat suam-suam kuku—tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Suhu yang sesuai dapat membantu bayi merasa lebih nyaman, tenang, dan rileks saat mandi.

Risiko Luka Bakar Akibat Air Terlalu Panas

Air mandi yang terlalu panas bisa menyebabkan luka bakar hanya dalam beberapa detik. Luka bakar seringkali terjadi karena beberapa hal berikut:

  • Bayi dimasukkan langsung ke dalam air yang terlalu panas.
  • Bayi telah berada di dalam bak mandi, lalu air panas ditambahkan dari keran.
  • Air di dalam bak mandi belum diaduk, sehingga terdapat bagian air yang terlalu panas.
  • Anak-anak menyalakan keran sendiri tanpa pengawasan.

Tips Aman untuk Memandikan Bayi

Beberapa langkah pencegahan berikut dapat dilakukan untuk menghindari risiko luka bakar saat mandi:

  • Gunakan termometer air untuk memastikan suhu air aman (sekitar 37–38°C).
  • Uji suhu air dengan bagian dalam pergelangan tangan atau siku. Jika terasa terlalu panas bagi Anda, maka air tersebut juga terlalu panas untuk bayi.
  • Atur suhu maksimum air panas dari keran tidak melebihi 50°C, guna menurunkan risiko luka bakar.
  • Pasang alat pembatas suhu panas (anti-scald device) pada keran atau pancuran.
  • Pertimbangkan penggunaan keran dengan pengaman anak.
  • Saat mengisi air, nyalakan air dingin terlebih dahulu, kemudian tambahkan air panas hingga mencapai suhu yang sesuai.

Penggunaan Sabun dan Sampo untuk Bayi

IDAI menganjurkan agar bayi dimandikan setiap hari, dengan memperhatikan suhu ruangan dan suhu air yang sesuai. Saat memandikan bayi, penting untuk memilih produk perawatan kulit yang tepat, seperti:

  • Gunakan sabun bayi ringan dengan pH mendekati netral (sekitar 5,5) dan tidak mengandung parfum atau pewarna berlebihan.
  • Hindari sabun yang mengandung antiseptik seperti fenol, kresol, atau heksaklorofen, serta deodoran seperti triklosan.
  • Hindari juga sabun atau sampo yang mengandung detergen keras seperti sodium lauryl sulphate (SLS) atau sodium laureth sulphate (SLES).
  • Untuk sampo, pilih bahan surfaktan yang aman untuk mata seperti cocamidopropyl betaine atau sodium lauroyl sarcosinate.

Peran Penting Pelembap untuk Kulit Bayi

Penggunaan pelembap sejak dini sangat dianjurkan, bahkan sejak bayi baru lahir. Pelembap berfungsi untuk:

  • Menjaga kelembapan kulit.
  • Mencegah kekeringan.
  • Memperbaiki lapisan pelindung kulit (skin barrier) yang mungkin rusak.

Gunakan pelembap berbentuk krim tanpa tambahan parfum, dan aplikasikan minimal dua kali sehari—terutama setelah mandi. Bila cuaca sedang dingin, kering, atau bayi mengalami masalah kulit seperti eksema, penggunaan pelembap dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Kesimpulan

Mandi dengan air dingin tidak dianjurkan bagi bayi karena dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh secara cepat. Suhu air mandi yang ideal berkisar antara 37–38°C, dengan waktu mandi tidak lebih dari 5 menit. Penggunaan sabun dan sampo yang tepat, serta pelembap yang sesuai, sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi.

Referensi:

  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
  2. Raising Children
  3. HealthyChildren.org – Bathing Your Baby