Customer Support (62) 811-2266-828
chiyo baby wear
  >  Kesehatan Anak   >  Jenis Susu Terbaik untuk Pertumbuhan Anak: Panduan Lengkap bagi Orang Tua

Jenis Susu Terbaik untuk Pertumbuhan Anak: Panduan Lengkap bagi Orang Tua

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan fase penting yang sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang seimbang. Salah satu sumber nutrisi utama yang sering menjadi perhatian adalah susu. Sejak bayi baru lahir hingga usia balita, bahkan anak-anak yang lebih besar, susu memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan fisik, perkembangan otak, serta sistem imun.

Artikel ini akan membahas berbagai jenis susu, usia yang tepat untuk mengonsumsinya, serta manfaat dan pertimbangan medis yang perlu diperhatikan oleh orang tua.

Pentingnya Susu dalam Pertumbuhan Anak

Susu merupakan sumber kalsium, protein, vitamin D, fosfor, dan berbagai zat gizi lainnya yang sangat dibutuhkan dalam masa pertumbuhan. Kandungan gizi dalam susu membantu pembentukan tulang dan gigi yang kuat, mendukung kerja otot, serta menjaga sistem saraf dan kekebalan tubuh.

Pada bayi, sumber utama nutrisi adalah air susu ibu (ASI). ASI tidak hanya memberikan nutrisi lengkap, tetapi juga antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi. Setelah masa ASI eksklusif (0–6 bulan), susu formula, susu sapi, maupun alternatif susu berbasis nabati mulai diperkenalkan secara bertahap, sesuai dengan perkembangan usia dan kebutuhan anak.

Beragam Jenis Susu yang Perlu Diketahui

Saat membicarakan susu, sebagian besar orang tua langsung mengaitkannya dengan susu sapi. Namun sebenarnya, terdapat berbagai jenis susu yang bisa dipertimbangkan, antara lain:

1. Susu Sapi

Susu sapi tersedia dalam berbagai bentuk:

  • Susu segar (fresh milk)
  • Susu UHT (Ultra High Temperature)
  • Susu pasteurisasi
  • Susu formula berbasis susu sapi
  • Susu skim (bebas lemak), susu rendah lemak (1% atau 2%), dan susu murni (whole milk)
  • Susu dengan rasa, seperti susu cokelat atau stroberi

Susu sapi merupakan sumber kalsium dan protein yang baik, namun tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi bayi di bawah 12 bulan karena kandungan proteinnya yang tinggi dan rendahnya zat besi.

2. Susu Kambing

Susu kambing sering dianggap sebagai alternatif yang lebih mudah dicerna dibandingkan susu sapi karena struktur proteinnya yang berbeda. Namun, sama seperti susu sapi, susu kambing juga tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah 12 bulan kecuali telah diolah menjadi formula khusus.

3. Susu Nabati (Plant-based Milk)

Susu nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan dan sangat populer di kalangan anak dengan intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. Jenis-jenisnya antara lain:

  • Susu kedelai (soy milk)
  • Susu oat
  • Susu almond
  • Susu kelapa
  • Susu beras
  • Susu jambu mete

Namun tidak semua susu nabati cocok untuk anak kecil. Susu kedelai yang telah diperkaya (fortified) dengan kalsium dan vitamin D bisa menjadi pilihan yang baik setelah usia 1 tahun, tetapi susu nabati lainnya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter karena kandungan nutrisinya yang lebih rendah.

Usia yang Tepat untuk Pengenalan Susu

0–12 Bulan: ASI atau Susu Formula

  • ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi selama 6 bulan pertama.
  • Jika ASI tidak mencukupi, susu formula bayi yang diperkaya zat besi dapat menjadi alternatif.
  • Susu sapi, kambing, maupun susu nabati tidak disarankan untuk usia ini karena tidak mengandung nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi, bahkan bisa menyebabkan gangguan pencernaan, anemia, hingga risiko pendarahan saluran cerna.

12–24 Bulan: Mulai Dikenalkan Susu Sapi atau Alternatif

  • Setelah bayi berusia 1 tahun, ia bisa mulai diberikan susu sapi dalam bentuk segar, UHT, atau pasteurisasi.
  • The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan konsumsi susu sebanyak 2–3 cangkir (sekitar 470–700 ml) per hari untuk anak usia 1 hingga 2 tahun.
  • Jumlah susu perlu disesuaikan dengan konsumsi makanan padat dan kebutuhan kalori harian anak.

Catatan penting: Terlalu banyak konsumsi susu bisa mengurangi nafsu makan anak terhadap makanan padat, yang dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan nutrisi lainnya.

2–5 Tahun: Keseimbangan Nutrisi dan Susu

  • Pada usia ini, anak dapat mengonsumsi susu murni atau susu rendah lemak, tergantung kebutuhan gizi dan status gizinya.
  • Konsumsi susu tetap penting, namun anak perlu mendapatkan nutrisi dari beragam makanan, termasuk sayuran, buah, protein hewani dan nabati, serta biji-bijian utuh.

Fakta Tambahan yang Perlu Diketahui

1. Susu dan Zat Besi

Konsumsi susu dalam jumlah berlebihan dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu, anak perlu didampingi dengan asupan makanan kaya zat besi seperti daging merah, ikan, telur, tahu, tempe, dan sayuran hijau.

2. Alergi Susu Sapi

Beberapa anak mengalami alergi protein susu sapi. Gejalanya bisa berupa ruam kulit, muntah, diare, hingga kesulitan bernapas. Jika anak mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter anak. Alternatif susu seperti susu kedelai atau formula hipoalergenik bisa menjadi pilihan.

3. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa terjadi saat tubuh anak tidak bisa mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu. Gejalanya berupa kembung, diare, dan nyeri perut setelah minum susu. Anak dengan kondisi ini bisa mengonsumsi susu bebas laktosa atau susu nabati yang diperkaya.

4. Kandungan Nutrisi Susu Nabati

Sebagian besar susu nabati rendah protein dan lemak, kecuali susu kedelai. Oleh karena itu, susu nabati hanya direkomendasikan jika telah diperkaya dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak.

Jenis SusuKandungan ProteinKandungan KalsiumCatatan Penting
Susu SapiTinggiTinggiCocok untuk anak di atas 1 tahun
Susu Kedelai (diperkaya)MenengahMenengah-TinggiAlternatif terbaik setelah susu sapi
Susu AlmondRendahRendah-SedangTidak cocok sebagai pengganti utama
Susu OatRendahSedang (jika diperkaya)Perlu dilihat kandungan gula tambahan
Susu KelapaSangat RendahRendahLemak tinggi, protein rendah

Tips Memberikan Susu kepada Anak

  1. Hindari Gula Tambahan Pilih susu tanpa pemanis. Anak tidak membutuhkan tambahan gula yang bisa meningkatkan risiko obesitas dan kerusakan gigi.
  2. Periksa Label Nutrisi Pastikan susu yang dipilih telah diperkaya dengan vitamin D dan kalsium. Kandungan nutrisi pada susu nabati sangat bervariasi antar merek.
  3. Kombinasikan dengan Pola Makan Seimbang Susu bukan satu-satunya sumber nutrisi. Pastikan anak juga mendapatkan cukup serat, vitamin, dan mineral dari makanan lainnya.
  4. Konsultasikan dengan Tenaga Medis Setiap anak memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak sangat disarankan sebelum mengganti jenis susu.

Susu tetap menjadi salah satu komponen penting dalam nutrisi anak selama masa pertumbuhan. Namun, jenis susu yang diberikan harus disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan, serta kebutuhan gizi anak. ASI tetap menjadi pilihan utama untuk bayi usia 0–6 bulan, dan setelah itu barulah susu sapi atau alternatifnya dapat diperkenalkan secara bertahap.

Konsistensi dalam memberikan nutrisi seimbang, termasuk melalui pilihan susu yang tepat, akan membantu mendukung tumbuh kembang optimal anak secara fisik, mental, dan emosional. Dengan memahami jenis susu dan kandungan gizinya, orang tua bisa lebih bijak dalam menentukan asupan harian terbaik bagi anak tercinta.

Sumber Referensi

  1. American Academy of Pediatrics. (2023). Recommended Drinks for Children Age 5 & Younger. HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/recommended-drinks-for-young-children-ages-0-5.aspx
  2. World Health Organization. (2023). Infant and Young Child Feeding. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding
  3. National Health Service (NHS) UK. (2023). What to Feed Young Children. https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/what-to-feed-young-children/
  4. Nemours KidsHealth. (2023). Dairy-Free Diet (for Parents). https://kidshealth.org/en/parents/dairy-free-diet.html
  5. Mayo Clinic. (2023). Feeding Your Newborn: Tips for New Parents. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20047741
  6. Stanford Medicine Children’s Health. (2023). Milk Allergy Diet for Children. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=milk-allergy-diet-for-children-90-P01696